Nama : Yon Rizal
Nim : 509.111
AL GHAZALI SEBAGAI TOKOH SPIRITUAL ISLAM
Abu hamid muhammad ibnu muhammad ibnu ahmad, dilahirkan pada
tahun 450 h/1059 m di daerah khurusan.
Ia dikenal dengan al ghazali karena ayahnya pekerja memintal wol atau karena ia
berasal dari desa ghazalah. Keluarganya termasuk keluarga yang kuat beragama
dan termasuk keluarga sufi. Ia menuju damaskus di syiria dan tinggal di kota
mulai tahun 488 h/1095 m merupakan suatu
kota yang penuh damai dan banyak dihuni kalangan sufi. Di masjid umawi ia ber
i’tiqaf dan berdzikir di puncak menara
sebelah barat sepanjang hari dengan makan dan minum yang terbatas. Ia memasuki
suluk sufi dengan riyadhah dan mujahadah terus-menerus seperti itu selama dua tahun.
Setelah itu ia meninggalkan damaskus dan berangkat menuju baitul
maqdis di palestina. Setelah itu ia berangkat ke hijjas untuk melaksanakan
ibadah haji. Setelah itu ia ke mesir dan tinggal di iskandariyah beberapa lama.
Setelah beberapa kali adanya permintaan untuk mengajar, maka ia akhirnya
memenuhi permintaan itu dan ia mengabulkan untuk mengajar di perguruan nidzamiyah
Baghdad. Tidak lama kemudian ia kembali ke thus, di thus ia mendirikan khanqah
untuk para sufi dan mendirikan madrasah untuk mengajar ilmu tasawuf. Al ghazali
meninggal dunia di daerah kelahirannya pada hari senin 14 jumadil akhir 505 H.
Al ghazali meninggalkan karya tulis yang amat banyak yang meliputi
berbagai ilmu di bidang keislaman, kalam, fiqih, filsafat, tasawuf, dan
lain-lain dalam bentuk buku maupun risalah. Tasawuf al ghazali menghimpun
akidah, syari’ah, dan akhlak dalam satu sistematika yang kuat dan amat
berbobot. Hal itu karena teori-teori tasawufnya lahir dari kajian-kajian dan
pengalaman pribadi, setelah melaksanakan suluk dalam riyadhah dan mujahadah
yang intensif dan berkesinambungan. Menurut al ghazali, perjalanan tasawuf itu pada
hakikatnya adalah pembersihan diri pembeningan hati terus menerus hingga mampu
mencapai syadah.
Al ghazali adalah ulama besar yang sanggup menyusun kompromi antara
syari’at dan hakikat atau tasawuf menjadi bangunan baru yang cukup memuaskan
kedua belah pihak, baik di kalangan syar’i maupun dari kalangan para sufi.
Selain itu ia juga merupakan ulama besar yang ahli syari’at penganut mazhab
syafi’i dalam hukum fiqih, dan seorang teolog pendukung mazhab asyar’i yang
amat kritis. Upaya penyelarasan syari’at dan tasawuf model al ghazali memang
mendapat hati dan diterima oleh para pembela syari’at pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar