Jumat, 14 Maret 2014

Teori Kepribadian Erich Fromm, Keren Horney, dan Harry Stack Sullivan



ERICH FROMM

A.    Kebutuhan manusia

1.      Kebutuhan kebebasan dan keterikatan
a.       Keterhubungan (relatedness), Merupakan kebutuhan untuk bergabung dengan makhluk lain yang dicintai, menjadi bagian dari sesuatu.
b.      Keberasalan (rootedness), merupakan kebutuhan untuk memiliki ikatan-ikatan yang membuatnya merasa krasan di dunia (merasa sepereti dirumahnya) atau kebutuhan untuk mengikatkan diri dengan kehidupan.
c.       Menjadi pencipta (transcendency), orang membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat pasif dikuasai alam menjadi aktif, bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi pencipta.
d.      Kesatuan (unity), orang dapat mencapai unitas, memperoleh kepuasan (tanpa menyakiti orang lain dan diri sendiri..
e.       Identitas (identity), kebutuhan untuk menjadi aku, kebutuhan untuk sadar dengan dirinya sendiri dengan sesuatu yang terpisah.

2.      Kebutuhan untuk memahami dan beraktifitas
a.       Kerangka orientasi (frame of orientation), orang membutuhkan peta untuk dunia sosial dan dunia alaminya.
b.      Kerangka kesetiaan (frame of devotion), kebutuhan untuk memiliki tujuan hidup yangt mutlak tuhan yang dapat menerima seluruh pengabdian hidupnya.
c.       Keteransangan – stimulus (excitation – stimulatation), kebutuhan untuk melatih system syaraf, untuk memanfaatkan kemampuan otak.
d.      Keefektifan (effectivity), kebutuhan untuk menyadari eksistensi diri melawan perasaan tidak mampu dan melatih kemampuan/kopetensi.

B.     Mekanisme melarikan diri dari kebebasan

1.      Otoritarianisme (authoritarianism), kecendrungan untuk menyerahkan kemandirian diri dan menggabungkannya dengan seseorang atau sesuatu di luar dirinya untuk memperoleh kekuatan yang dirasakan tidak dimilikinya
2.      Perusakan (distruktiveness), seperti otoritarianisme, deduktif berakar pada perasaan kesepian, isolasi dan tak berdaya.
3.      Penyesuaian (conformity), merupakan bentuk pelarian dari perasaan kesepian dan isolasi berupa penyerahan individualitas dan menjadi apa saja seperti yang diiinginkan kekuatan dari luar.












KAREN HORNEY

 


































A.    Hukum-Hukum Lingkaran Setan Kecemasan

1.      Kalau kebahagian cinta dan kasih sayang ini tidak cukup diperoleh,
2.      Bayi menjadi marah dan muncul perasaan permusuhan karena diperlakukan secara salah,
3.      Tetapi kemarahan harus direpres agar perolehan cinta dan rasa aman yang hanya sedikit (tidak cukup) itu tidak hilang sama sekali.
4.      Perasaan menjadi kacau, muncul kecemasan dasar dan kemarahan dasar .
5.      Kebutuhan kasih sayang dan cinta semakn besar.
6.      Kemungkinan akan semakin banyak kebutuhan kasih sayang  yang tidak terpenuhi sehingga semakin kuat pula perasaan marah  yang timbul.
7.      Peraaan permusuhan menjadi semakin kuat.
8.      Represi harus semakin kuat dilakukan agar perolehan kasih sayang yang hanya sedikit itu tidak hilang.
9.      Tegangan persaan kacau, marah, gusar, mengamuk semakin kuat.
10.   Kembili ke poin “4”. Ini akan membuat kecemasan dasar dan permusuhan semakin kuat dan terus semakin parah.

B.     Konflik Interpersonal : Kebebasan Versus Kesepian

1.      Kebutuhan kasih sayang dan peneriamaan.
2.      Kebutuhan partner yang bersedia mengambil alih kehidupannya.
3.      Kebutuhan membatasi kehidupan dalam ranah sempit
4.      Kekuasaan
5.      Kebutuhan mengeksploitasi orang lain.
6.      Kebutuhan pengakuan sosial atau prestise
7.      Kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi
8.      Kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi
9.      Kebutuhan mencukupi diri sendiri dan independensi
10.  Kebutuhan kesempurnaan dan ketercelaan

C.    Konflik Intrapsikis

1.      Diri rendah (despised real self), konsep yang salah tentang kemampuan diri, keberhargaan dan kemenarikan diri yang didasarkan pada evaluasi orang lain yang dipercayainya.
2.      Diri nyata (real self), pandangan subyektif bagaimana diri yang sebenarnya, mencangkup potensi untuk berkembang, kebahagiaan, kemauan, dll.
3.      Diri ideal (ideal self), pandangan subyektif mengenai diri yang seharusnya, suatu usaha untuk menjadi sempurna dalam bentuk khayalan sebagai kompensasi perasaan tidak mampu  dan tidak dicintai
4.      Diri aktual (actual self), kenyataan subyektif diri seseoarang, fisik dan mental apa adanya tanpa dipengaruhi oleh persepsi orang lain.

D.    Diri Ideal (Ideal Self)

1.      Pencarian kegunaan neorotik (neorotic search for glory)
a.       Kebutuhan kesempurnaan
b.      Ambisi neorotik, melalui dorongan menjadi superior yang komplusif
c.       Dorongan untuk balas dendam
2.      Penuntut yang neorotik, pencarian keagungan dengan cara membangaun dunia fantasi, dunia yang tidak selaras dengan dunia nyata
3.      Kebanggaan neorotik, kebanggaan yang semu, bukan didasarkan pada pandangan diri yang realistik tetapi didasarkan pada gambaran palsu dari diri ideal.

E.     Menghina Diri

1.      Menuntut kebutuhan pada diri tanpa ukuran
2.      Menyalahkan diri tanpa ampun
3.      Menghina diri, meremehkan diri, dll.
4.      Frustasi diri, untuk mengaktualisasi gambaran diri yang rendah
5.      Menyiksa diri, sepewrti melukai diri secara fisik
6.      Tingkah laku dan dorongan merusak diri.

F.     Mengatasi Konflik

1.      Gaya berhubungan
a.       Bergerak mendekat orang lain
b.      Bergerak melawan orang lain
c.       Bergerak menjauh dari orang lain

HARRY STACK SULLIVAN

A.    Struktur Kepribadian

1.      Dinamisme
Merupakan pola khas tingkah laku (transformasi enerji) yang menetap dan berulang terjadi, yang menjadi ciri khusus seseorang. Pola yang dimaksud adalah sampul yang menutupi perbedaan-perbedaan kecil yang tidak berarti.
2.      Personafikasi (personafication)
Suatu gambaran mengenai diri atau orang lain yang dibangaun berdasarkan pengalamn yang menimbulkan kepuasan atau kecemasan.
3.      Sistem self (self system)
Merupakan bagian dinamisme yang paling kompleks, atau suatu pola tingkah laku yang konsisten yang mempertahankan keamanan interpewrsonal dengan menghindari atau mengecilkan kecemasan
4.      Proses kognitif (cognitive process)
a.       Prototaksis (prototaxis), rangkaian pengalaman yang terpisah-pisah yang dialami pada masa bayi dimana arus kasadaran (pengindraan, bayangan, dan perasaan) mengalir ke dalam jiwa tanpa pengertian “sebelum” dan “sesudah”.
b.      Parataksis (parataxis), mengembangakan cara berfikir, melihat hubungan sebab akibat, asosiasional peristiwa yang terjadi pada saat yan bersamaan, atau peristiwa-peristiwayang mempunyai detail yang sama, tetapi hubungan itu tidak harus logis.
c.       Sintaksis (syntaxis), 4-10 thn. Berfikir logik dan realistik, menggunakan lambang-lambang yang bisa diterima bersama, khususnya bahasa, kata, bilangan.
Tiga model pengalaman kognitif itu terjadi sepanjang hayat.

B.     dinamika Kepribadian

1.      Tegangan (tensian), potensi untuk bertingkah laku yang disadari atau yang tidak disadari.
a.       Kebutuhan (needs), kebutuhan yang pertama timbul adalah ketegangan  yang timbul akibat ketidak seimbangan biologis di dalam diri individu, atau ketidak seimbangan fisikokimia antara individu dengan lingkungannya.
b.      Kecemasan (anxiety), merupakan pengaruh pendidikan yang paling besar sepanjang hayat.
2.      Transformasi energi (energi transformations), tegangan yang ditransformasikan menjadi tingkah laku, baik tingkah laku yang terbuka maupun yang tertutup.




PERNYATAAN

Demi Allah S.W.T yang maha mengetahui. Saya menyatakan bahwa resumi ini adalah murni hasil goresan tangan saya sendiri, yang merujuk pada sumbernya lansung yaitu, buku PSIKOLOGI KEPRIBADIAN I, karangan Cakvin S Hall & Gardner Lindzey dan buku ALWISOL. Demikian pernyataan ini.

   TTD             




Penyusun        

Tidak ada komentar: