ORIENTASI
TEORETIS EKLENTIK
Orientasi
Teoretis Eklentik (eclectic theoretical orientation) tidak mengikuti salah satu
pendekatan teoritis, tetapi memilih dan menggunakan apapun yang diangggapnya
paling baik dalam semua teori.
Metode
Observasi
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
terhadap obyek baik secara langsung maupun tidak langsung disebut pengamatan
atau observasi. Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena
yang diselidikiTeknik atau cara ini banyak digunakan baik dalam penelitian
sejarah, deskriptif ataupun eksperimental, karena dengan pengamatan
memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat.
Jenis
observasi dibagi dua yaitu:
Observasi langsung merupakan pengamatan terhadap perilaku dan
kondisi lingkungan yang tersedia di lokasi penelitian untuk diteliti. Dalam
penelitian ini peneliti bersifat pasif sebagai pengamat.
Observasi
berperan merupakan pengamatan dengan cara khusus dimana peneliti tidak bersifat
pasif sebagai pengamat namun memainkan peran yang mungkin dalam berbagai
situasi bahkan berperan menggairahkan peristiwa yang sedang dipelajari.
Kelebihan dan Kelemahan Observasi
Kelebihan :
1. Derajat kepercayaan tinggi
2. Konteks sosial yang diamati belum dipengaruhi faktor lain
(natural)
3. Tidak terbatas hanya pada manusia
3. Tidak terbatas hanya pada manusia
4. Dapat menggunakan alat Bantu
Kelemahan :
1. Memerlukan waktu yang lama
2. Kurang efektif mengamati gejala pada individu seperti sikap, motivasi,
pandangan dan sebagainya
3. Tidak dapat mengamati gejala yang peka / rahasia
4. Tidak dapat mengamati gejala masa lampau.
Wawancara
Dan Kuesioner
Interview
adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan
secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interview adalah
kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari
informasi (interviewer atau information hunter) dengan sumber informasi
(interviewee).
Interview adalah sebuah dialog (interview) yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee).
Interview adalah sebuah dialog (interview) yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee).
Jenis Interview
1. Interview bebas, yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja,
tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan
2. Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci
3. Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin.
2. Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci
3. Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin.
Angket
(Questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan penggunaan. Tujuan
penyebaran angket iaalah untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu
masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban.
Angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu : angket terbuka dan angket tertutup.
Angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu : angket terbuka dan angket tertutup.
Kuesioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
diketahui”. Suharsimi Arikunto. Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode
maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen
yang dipakai adalah angket atau kuesioner.
Jenis kuesioner dapat dibeda-bedakan dari berbagai sudut pandang :
Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:
Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:
Angket terbuka
(angket tidak terstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana
sehingga responden dapat memberian isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya.
yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan.
Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan
dalam bemtuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu
jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya.. yang sudah disediakan
jawabanya sehingga responden tinggal memilih.
Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:
1. Kuesioner
langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya
2. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain
2. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain
Dipandang
dari bentuknya maka ada:
1. Kuesioner
pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesionr tertutup.
2. Kuesioner isian yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
2. Kuesioner isian yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
3. Chek list
sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek pada kolom yang
sesuai.
4. Rating scale
(skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukan tingkatan-tingkatan.
Kelebihan
kuesioner sebagai berikut:
1. Tidak
memerlukan hadirnya peneliti.
2. Dapat
dibagikan secara serentak kepada responden.
3. Dapat
dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu
senggang responden.
4. Dapat dibuat
anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
5. Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
5. Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Kelemahan
kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Responden
sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak
terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.
2. Seringkali sukar dicari validitasnya
2. Seringkali sukar dicari validitasnya
3. Walaupun
dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak
betul atau tidak jujur
4. Angket yang
dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali
tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian
5. Waktu
pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama
sehingga terlambat.
Studi
Kasus
Studi kasus (case study) adalah melihat secara mendalam pada
seorang individu, terutama digunakan oleh psikolog klinis bila aspek unik dari
kehidupan individu tidak bisa ditiru, baik karena alasan psikis maupun etis.
Studi kasus memberikan informasi mengenai harapan, ketakutan, fantasi,
pengalaman traumatis, hubungan keluarga, kesehatan seseorang, atau apapun yang
dapat membantu psikolog memahami perkembangan remaja.
Tes
Standar
Tes standar (standardizet test) meminta individu untuk menjawab
serangkaian pertanyaan tertulis atau lisan. Tes standar mempunyai dua cirri
khusus:
a.
Psikolog biasanya menjumlahkan skor individu sehingga diperoleh
skor tunggal atau seperangkat skor, yang merefleksikan sesuatu dari individu.
b.
Psikolog membandingakan skor individu dengtan skor dari kelompok
besar untuk menentukan bagaimana individu merespons dibandingkan yang lain.
Keuntungan
utama dari tes standar adalah mereka member informasi tentang perbedaan
individual antara manusia. Akan tetapi, informasi yang diperoleh dari tes
standar tidak selalu meramalkan tingkah laku remaja dalam situasi bukan tes.
Tes standar didasarkan dari kepercayaan bahwa tingkah laku individu adalah
konsisten dan stabil.
Walaupun
kepribadian dan intelegensi, dua target utama dari tes standar, mempunyai
stabilitas, tetapi mereka dapat bervariasi sesuai dengan konteks dimana
evaluasi remaja dilakukan. Remaja dapat berprestasi buruk dalam tes inteligensi
standar, tetapi bila diobservasi dalam situasi yang tidak begitu menegangkan
seperti di rumah, mereka mungkin memperlihatkan tingkat inteligensi yang lebih
tinggi.
Riset Lintas Budaya Dan Riset Dalam Kelompok Etnis Minoritas
Ketika para peneliti menyelidiki perilaku dan proses mental para
remaja dalam budaya dan kelompok minoritas etnis yang berbeda, mereka harus
menerapkan strategi tertentu. Para peneliti tidak bisa menggunakan
ukuran-ukuran yang asing terhadap kelompok budaya dan etnis tertentu, namun
harus menyusun kembali sehingga ukuran-ukuran tersebut memiliki makna bagi
kelompok budaya dan minoritas etnis yang sedang diteliti. Untuk mencapai tujuan
ini, peneliti lintas budaya tidak hanya menggunakan sebuah kebudayaan sebagai
satu-satunya sumber untuk mengembangkan ukuran tersebut. Namu, para informan
dari semua kebudayaan dalam investigasi tersebut memberikan informasi kepada
para peneliti sehingga mereka dapat mengembangakan sebuah pengukuran yang
memiliki makna.
Dalam riset pada masalah budaya dan minoritas etnis, para peneliti
membedakan pendakatan emik dan pendekatan etik. Dalam pendekatan emik (emic
approach), tujuannya adalah untuk menggambarkan perilaku dalam sebuah
kebudayaan atau kelompok etnis dalam istilah yang bermakna dan penting bagi masyarakat
dan budaya atau kelompok etnis tersebut, tanpa membandingkannya dengan budaya
atau kelompok etnis lain. Dalam pendekatan etik (etic approach), tujuanya
adalah untuk menggambarkan perilaku sehingga generasi lintas budaya dapat
dibuat.
Penelitian Fisiologis
Para peneliti juga dapat menggunakan ukuran fisik untukl memperoleh
informasi mengenai perkembangan remaja.
Pendekatan Multipengukuran, Multisumber, Dan Multikonteks
Metode-metode yang digunakan dalam sebuah penelitian memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing.
Observasi lansung adalah alat yang sangat berguna untuk memperoleh informasi
tentang remaja tetapi ada hal-hal yang tidak dapat lansung
diobservasi—pemikiran moral mereka, perasaan terdalam, argument dengan orang
tua, bagaimana mereka memperoleh informasi tentang seks, dan lain-lain.
Strategi Perencanaan Penelitian
Atrategi korelasional, bertujuan untuk mendiskribsikan kekuatan
dari hubungan dari dua atau lebih kejadian atau kerakteristik. Ini adalah
strategi yang berguna karena semakin kuat kejadian-kejadian tersebut
berkorelasi semakin mampu memperdiksikan sesuatu dari kejadian-kejadian
tersebut.
Sretegi eksperimental, memungkinkan kita untuk menentukan secara
tepat penyebab tingkah-laku. Ahli perkembangan akan mencapai hal ini dengan
melakukan eksperimen, yang merupakan penelitian yang dilakukan dalam situasi
yang sangat direncanakan dimana satu faktor atau lebih yang diduga mempengaruhi
tingkah laku yang diteliti, dimanipulasi dan faktor lainya yang dibuat konstan.
Kalau tingkah laku yang diteliti berubah karena suatu faktor dimanipulasi, kita
katakana bahwa faktor yang dimanipulasi penyebab perubahan tingkah-laku.
Randomisasi(random assigment) terjadi bila peneliti membagi subyek
ke kelompok control dan eksperimental secara acak, sehingga mengurangi
kemungkinan bahwa hasil eksperimen disebebkan oleh perbedaan yang memang sudah
ada dalam dua kelompok tersebut.
Variable bebas (independent variable) adalah factor eksperimental
yang berpengaruh dan dimanipulasi dalam eksperimen. Sedangkan variabel terikat (dependent
variable) adalah factor yang diukur dalam eksperimen; variabel tersebut dapat
berubah karena adanya manipulasi pada variabel bebas. Variabel ini terikat
karena ia tergantung pada apa yang terjadi pada subjek dalam eksperimen.
Rentang Waktu Penelitian
Pendekatan cross-sectional, strategi penelitian dimana individu
yang usianya berbeda dibandingkan pada satu waktu yang bersamaan. Keuntungan
utama dari penelitian ini, peneliti
tidak pewrlu menunggu sampai subjek menjadi lebih tua. Kekurangan pendekatan
ini, tidak dapat member informasi mengenai begaimana individu berubah atau
karakteristik apa yang stabil dalam arti mereka.
Pendekatan longitudinal, adalah strategi penelitian dimana individu yang sama diteliti
selama suatu periode waktu tertentu, biasanya selama beberapa tahun. Salah satu
nilai penting dari pendekatan longitudinal adalah evaluasi bagaimana anak dan
remaja berubah dengan bertambahnya umur.
Masalah-masalah yang dihadapi dalam pendekatan ini adalah:
1.
Karena anak dan remaja diperiksa dalam jangka waktu yang lama,
sebagian dari mereka mengundurkan diri karena sudah tidak berminat lagi, atau
pindah sehingga tidak bisa dihubungi lagi oleh peneliti. Remaja yang tinggal
merupakan sampel yang agak berat sebelah, karena mereka cendrung lebih baik
atau superior secar psikologis dibandingkan dengan mereka yang telah
mengundurkan diri dalam semua aspek yang diperiksa (inteligensi, motivasi, dan
kerja sama)
2.
Dengan tes yang diulang-ulang, remaja dapat menjadi ahli tes, yang
bisa meningkatkan kemampuan mereka untuk berprestasi pada situasi tes
berikutnya.
Pengaruh
kohort, adalah pengaruh yang disebabkan oleh waktu kelahiran atau generasi
tertentu dan bukan benar-benar karena usia. Kohort bisa berbeda dalam lama
pendidikan, cara pengasuhan anak, kesehatan, sikap terhadap seks, nilai
keagamaan dan status ekonomi. Pengaruh kohort dapat sangat mempengaruhi
variabel terikat dalam penelitian yang berkaitan dengan usia.[1]
[1] John W. santrock,2003. Perkembangan remaja.erlangga; jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar