Selasa, 27 Oktober 2015

GANGGUAN PSIKOFISIOLOGI DAN PSIKOLOGI KESEHATAN



GANGGUAN PSIKOFISIOLOGI DAN PSIKOLOGI KESEHATAN

A.    Stress Dan Kesehatan

1.      Konsep stress
ü  Istilah stress digunakan untuk merujuk kondisi lingkungan yang memicu psikopatologi
ü  Stress sebagai respons terhadap berbagai kondisi lingkungan, dan didefenisika sebagai kriteria yang sangat beragam seperti penderita emosional,deteriorasi kinerja, atau berbagai perubahan fisiologis seperti meningkatnya konduktans kulit atau meningkatnya hormon tertentu.

2.      Coping Dan Stress
Coping dapat difokuskan untuk menyelesaikan masalah atau untuk mengatur berbagai emosi negatif yang ditimbulkan oleh masalah tersebut. Mencari kenyamanan atau dukungan sosial dari orang lain merupakan contoh coping yang difokuskan pada emosi.

3.      Dukungan Sosial Sebagai Perantara Hubungan Stress-Penyakit
a.       Dukungan sosial struktural
Jaringan hubungan sosial dasar yang dimiliki seseorang. Seperti status perkawinan dan jumlah teman.
b.      Dukungan sosial fungsional
Berkaitan dengan kualitas hubungan yang dimiliki seseorang. Seperti apakah orang yang bersangkutan yakin bahwa ia memiliki teman teman yang akan membantunya pada saat dibutuhkan.

B.     Teori Hubungan Stress-Penyakit

1.      Teori Biologi
a.       Teori kelemahan somatik, yaitu : faktor faktor genetik, penyakit yang pernah diderita sebelumnya, diet, dan sejenisnya yang dapat menganggu sistem organ tertentu, yang kemudian menjadi lemah, dan tidak memiliki daya tahan terhadap stress.
b.      Teori reaksi spesifik, yakni para individu merespon stress dengan cara khas mereka sendiri, dan sistem tubuh yang paling responsif menjadi kandidat yang paling mungkin mengalami gangguan psikofisiologis yang terjadi kemudian. Contoh, seseorang yang bereaksi terhadap stress dengan naiknya tekanan darah lebih dapat beresiko mengalami hipertens esensial.
2.      Teori Psikologis
a.       Teori psikoanalisis, berpendapat bahwa konflik-konflik tertentu dan kondisi emosional negatif yang terkait dengannya memicu terjadinya gangguan psikofisiologis.



C.    Gangguan kardiovaskular
            Merupakan penyakit pada jantung dan sistem sirkulasi darah.
1.      Hipertensi Esensial (tekanan darah tinggi), hipertensi tanpa penyebab biologis yang nyata (hipertensi primer.
2.      Penyekit Jantung Koroner
a.       Kerkteristik, sintom sintom angina pektoris, merupakan rasa sakit di dada secara berkala, biasanya di belakang tulang dada dan sering kali menyebar ke punggung dan kadang bahu dan lengan kiri yang disebabka oleh kurangnya pasokan oksigen ke jantung (iskemia)
b.      Faktor-faktor penyebab,
§  Umur
§  Jenis kelamin
§  Merokok
§  Kenaikan tekanan darah
§  Kenaikan kolesterol serum
§  Pembesaran bilik kiri jantung
§  Obesitas
§  Pola ketidak aktifan fisik dalam waktu lama
§  Konsumsi alkohol yang berlebihan
§  Diabetes
3.      Asma
a.       Karakteristik asma, ketika terjadi serangan asma, terjadi penyempitan saluran udara pada paru-paru, saluran tersebut bersifat hipersensitif, sehngga menjadi sangat sulit untuk bernapas (terutama untuk menhembuskan napas) dan tersengal senggal. Pemicunya adalah infeksi virus, zat-zat alergen, polusi, asap, olah raga, kedinginan, dan kondisi emosional.
4.      ADS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
a.       Deskribsi penyakit, merupakan suatu penyakit dimana sistem kekebalan tubuh sangat menurun karena HIV sehingga menyebabkan individu beresiko tinggi menderita penyakt fatal, seperti sarkoma kaposi, kanker limpa, infeksi jamur, virus, dan bakteria yang berbahaya.
b.      Penyebaran penyakit, sering ditularkan melalui hubungan seksual. HIV terdapat di dalam darah, sperma, cairan vagina. Penularan tersebut terjadi bila cairan tersebut masuk ke aliran darah.
c.       Pencegahan (teori psikologi sosia)
§  Menyediakan informasi akurat tentang penularan HIV
§  Menyampaikan secara jelas resiko yang dihadapi seseorang
§  Mengidentifikasi ciri-ciri situasi beresiko tinggi
§  Menyediakan intruksi dalam penggunaan kondom
§  Menjelaskan secara rinci bagaimana perubahan perubahan perilaku tertentu dapat mengurangi resiko
§  Memberikan pelatihan ketrampilan sosial yang mencangkup ketrampilan asertivitas seksual
§  Meningkatkan dukungan sosial berskala besar untuk membuat seks yang aman menjadi normatif

D.    Gender Dan Kesehatan
1.      Laki-laki memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk meninggal, karena kecelakaan bermotor dan pembunuhan, sirosis, penyakit jantung, penyakit paru-paru, kenker paru-paru dan bunuh diri.
2.      Tingkat morbiditas, kesehatan yang buruk seperti diabetes, anemia, masalah pencernaan, systemic lupus, erythematosus, dan artritis rhematoid lebih tinggi pada perempuan.
E.     Status Sosioekonomi, Etnisitas, Dan Kesehatan
1.      Keterbatasan akses pada layanan kesehatan lebih sering mengalami stres
2.      Diskriminasi dan prasangka dapat menjadi sumber stres kronis
3.      Kemampuan untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang berkualitas

F.     Terapi Untuk Gangguan Psikofisiologis
1.      Menangani Hipertensi Dan Mengurangi Resiko CHD
a.       Obat-obatan
b.      Penurunan berat badan
c.       Mengurangi asupan garam
d.      Berhenti merokok
e.       Olah raga aerobik
f.       Mengurangi konsumsi alkohol
g.      Berolah raga teratur
h.      Mengurangi ketegangan sistem saraf simpatis, melalui latihan relaksasi otot (pendekatan psikologis)
2.      Mengurangi Kemarahan Dan Hostilitas, Depresi, Dan Isolasi Sosial
a.       Mengubah gaya bicara menjadi lebih lambat
b.      Mengurangi tuntutan
c.       Menciptakan situasi dan kondisi yang santai
d.      Interprestasi positif
e.       Perubahan perilaku
3.      Manajemen stres, merupakan serangkaian teknik untuk membantu orang-orang yang jarang dirujuk sebagai pasien untuk menghadapi berbagai tantangan hidup
a.       Pengurangan ketegangan
b.      Restrukturisasi kognitif, mengubah sistem kepercayaan dan meningkatkan kejernihan interprestasi logis
c.       Pelatihn keterampilan behavioral, penyelesaian tugas yang menantang
d.      Pendekatan perubahan lingkungan, adaptasi dan dukungan sosial
4.      Manajemen rasa sakit
a.       Pengalihan dan pengendalian rasa saki
b.      Rasa sakit akut, melalui kendali pribadi, cara sendiri dari pasien
c.       Rasa sakit kronis, pasien harus dipandu untuk mendapatkan tujuan realistis yang dapat mengurangi rasa sakit aktual yang dialami

Tidak ada komentar: