Selasa, 27 Oktober 2015

RINGKASAN PSIKOLOGI UMUM



A.      Definisi
Bahasa: psyche= jiwa, logos=ilmuà ilmu jiwa
Istilah: ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan manusia, perilaku dan kepribadiannya.
B.      Ruang lingkup
1.       Perkembanganàperkembangan fisik dan mental
2.       Kepribadianàtipe kepribadian,è
3.       Sosialàperilaku bersosial
4.       Kognitif
5.       Faal
6.       Klinis
7.       PIO
8.       Konseling
9.       Pendidikanàteori belajar, prinsip belajar, teknik belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi.
C.      ALIRAN PSIKOLOGI
1.       Behaviorisme (Ivan Petrovich Pvlov : 1949 & william Mc Dougall)è pakar ilmu faal, dan berpikiran ilmiah. Spt insting.
·         Jhon watson
·         B.F. Skinner
·         Albert bandura
2.       Strukturalsme (wilhem wundt:jerman)èpakar eksperimenà ibu psikologi
3.       Fungsionalismeàsosial dan lingkungan
4.       Psikoanalisis (singmund freud:1900)èkedokteran, kejiwaan dan saraf
·         Pikiran= sadar, pra sadar, dan tidak sadar
·         Id, ego, super ego.
·         Tokoh psikoanalisis lain.
·         Alfred adleràsosial ilmiah
·         C.Gustav jungàpsikiater
5.       Humanismeàfilsafat
·         Abraham maslowà bapak Spiritual
·         Carl rogersàpotensi diri
D.      Perkembangan
1.       Perkembanganèterjadinya perubahan yang berjalan kontinyu dari lahir hingga mati
2.       Pertumbuhanèfisik
3.       Fase pertumbuhan
a.       Oral(0-18 bulan)àmulut
b.      Anal (1-3 tahun)àanus
c.       Phalik (3-5 tahun)àkorgan genital
d.      Laten (11-13 tahun)àseksual, pubertas
e.      Genital (18 keatas) à berkembang seara biologis.

E.       Psi.perkembangan
1.       Fase perkembangan
a.   Fase prenatal (dalam kandungan)
b.  Proses kelahiran(+ 0-9 bulan)
c.   Masa bayi/anak kecil (0-1 tahun)
d.  Masa kanak kanak (1-5 tahun)
e.   Masa anak-anak (5-12 tahun)
f.   Masa remaja (12-18 tahun)
g.  Masa dewasa awal (18-25tahun)
h.  Masa dewasa (25-45 tahun)
i.    Masa dewasa akhir (45-55)
j.    Masa akhir kehidupan (55 tahun keatas)
F.   Prinsip perkembangan
1.      Adanya perubahan
a.       perubahan ukuran
b.      Perubahan proporsi (perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak
c.       Hilangnya ciri lama (egosentrisme > prososial)
d.      Mendapatkan ciri baru
2.      Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya.
3.      Perkembangan merpakan hasil proses kematangan dan belajar.
4.      Perkembangan anak akan sangat dipengaruhi oleh proses kematangan yang secara potensi sudah ada pada individu yang dibawa dari keturunan. Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh belajar.
5.      Pola perkembangan dapat diramalkan
a.       Chepalocaudal > perkembangan yang menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke kaki yang berarti perkembangan yang pertama tama terjadi dari kepala hingga kaki.
b.      Proximodistal > perkembangan dari yang dekat ke jauh. Contoh kemampuan jari jemari anak yang terlebih dahulu didahului oleh keterampilan lengan.
6.      Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan
7.      Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
8.      Setiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang potensial.

G.    Teori-Teori Perkembangan
1.      Teori Nativismeèbahwa perkembangan manusia itu akan ditentukan oleh factor nativus, yaitu factor keturunan yang merupakan penentu sikap pada saat dilahirkan. Teori berpendapat seolah-olah factor dari lingkungan seperti belajar atau pendidikan tidak berpengaruh. (Schopenhauer, bigot, kohstamm, Palland, 1950)
2.      Teori EmpirismeèTeori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia akan dintentukan empirisnya atau pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan individu itu. Penglaman-pengalaman itu bias berupa pendidikan. Menurut teori ini, manusia dilahirkan seperti kertas putih dan bersih yang belum ada tulisan-tulisannya. Kemudian apa yang akan terjadi pada individu itukedepannya, tergantung pada apa yang akan dituliskannya di kertas tersebut. Teori ini dalam pendidikan menimbulkan pandangan optimis kalau pendidikan merupakan usaha untuk mengubah individu tersebut atau membentuk pribadinya. (John Locke, teori tabularasa)
3.      Teori KonvergensièTeori ini merupakan gabungan dari kedua teori diatas. Teori ini mengatakan bahwa individu yang dilahirkan akan terbentuk pribadinya dari faktor turunagn (sifat) dan faktor lingkungan. Seperti yang dikatakan W.Stern bahwa pembawaan atau pengalaman atau lingkungan mempunyai peranan penting dalam perkembangan individu

H.      PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
1.       Dinamika Kepribadian
a.       instink, merupakan kumpulan hasrat atau keinginan (wishes).
1)      Instink hidup (life instink : eros),  merupakan motif dasar manusia yang mendorongnya untuk bertingkah laku secara positif  atau konstruktif yang meliputi dorongan-dorongan jasmaniah seperti : seks, lapar, dan haus.
2)      Instink mati (death instink : thanatos), merupakan motif dasar manusia yang mendorongnya untuk bertingkah laku yang bersifat negatif atau destruktif. Derivative dari instink ini adalah tingkah laku agresif.
b.      pendistribusian dan penggunaan energi psikis
id menggunakan energi ini untuk memperoleh kenikmatan melalui gerakan reflek dan proses primer (menghayal, atau berfantasi tentang objek-objek yang dapat memuaskan instink). Mekanisme atau proses pengalihan energi dari id ke ego, atau dari id ke superego disebut identifikasi. Ego menggunakan energi untuk keperluan :
1)      memuaskan dorongan atau instink melalui proses sekunder
2)      meningkatkan perkembangabn aspek-aspek psikologis
3)      mengekang atau menangkal id agar tidak bertindak implusif atau irasional
4)      menciptakan integrasi di antara ketiga sistem kepribadian.
I.       Tipologi kepribadian, Berikut penjelasan dari keempat tipologi tersebut:
1.      Ciri – ciri orang Choleris
a.       Keras, tegas, menuntut
b.      Energinya besar untuk melakukan hal-hal sulit
c.       Memiliki daya dorong dan keyakinan kuat akan diri sendiri, pantang menyerah
d.      Dilahirkan sebagai pemimpin, berfikir cepat, cepat mengambil keputusan,
e.       tidak bisa diam selalu mencari pekerjaan, proyek atau kegiatan.
f.       Baginya berdiam diri adalah hal bodoh yang menyia-nyiakan waktu
g.      Ia dinamis aktif dan selalu membutuhkan perubahan.
h.      Tidak suka dengan orang yang lamban, cenderung to the point, mencari pemecahan praktis, penting baginya adalah hasil akhir
i.        Temperamen, mudah marah, tetapi mudah memafkan kesalahan orang lain

2.      Ciri-ciri orang Sanguinis
a.       Ramah dan suka berbicara dengan segala topic apa saja
b.      Penuh inspirasi dan aktif
c.       Kemampuan berbicara yang prima ini membuat mereka mampu mempengaruhi orang lain; menjadi pembicara dan motivator yang menyenangkan
d.      Cenderung optimis, tetapi juga sangat mudah dipengaruhi, cenderung menjadi pengikut
e.       Sangat suka bersosialisasi
f.       Suka menjadi pusat perhatian
g.      Memliki banyak kawan, ekspresif, antusiatik
h.      Sering menjadi bintang dalam tiap pertemuan
i.    Tidak disiplin
j.        Sering menyalahi janji
k.      Rentang perhatian pendek
l.        Suka berubah-ubah
m.    Sulit mendengar orang lain
3.      Ciri-ciri orang Phlegmatis
a.       Paling menyenangkan untuk dijadikan kawan
b.      Tidak suka memerintah
c.       Tidak suka menuntut
d.      Pemalu, tidak suka menonjolkan diri, tidak menyukai keramaian, tidak suka menjadi pusat perhatian
e.       Sopan dan mempunyai aturan yang baik dalam pergaulan
f.       Emosi stabil
g.      Sangat baik menerima perintah
h.      Sulit mengatakan tidak
i.        Hanya bisa mengerjakan satu hal dalam satu waktu tertentu
j.        Suka mengerjakan hal yang bersifat monoton dan berulang.
k.      Cenderung penakut, peragu, plin-plan,
l.        Kurang bersemangat dan kurang motivasi
       4. Ciri-ciri orang Melankolis
a.       Serius dan tertutup
b.      Cerdas dan kritis dalam berfikir
c.       Mengerjakan suatu hal dengan jauh lebih tekun daripada tipe kepribadian yang lain
d.      Memiliki pemikiran kritis, sehingga menganalisa keadaan dengan jauh lebih baik
e.       Memiliki kemampuan luar biasa untuk melihat sesuatu di balik layar
f.       Sangat hati-hati, teliti dan curiga
g.      Tidak senang membuat kesalahan
h.      Konsisten dan detail,
i.        Suka pekerjaan yang berulang-ulang
j.        Berperasaan halus, pendendam, sangat berpusat pada diri sendiri
k.      Kurang fleksibel dalam membangun hubungan interpersonal yang hangat
l.        Murung dan berubah-ubah temperamen
m.    Suka berteori
n.      Suka melindungi diri dan tidak suka mengambil resiko

A.   PIOèSEJARAH
Sejarah PIO tidak lepas dari sejarah perkembangan Psikologi Umum sebagai sebuah ilmu yang diawali oleh Wundt di Leipzig, Jerman, pada tahun 1875 dengan didirikannya laboratorium psikologi pertamanya.  Setelah itu baru penerepan psikologi umum ke dalam ranah industri dimulai dalam rentetan sejarah berikut:
  • Tahun 1901, Walter Dill Scott, seorang psikolog yang dilatih di Jerman dalam tradisi klasik melakukan riset psikologi dalam periklanan, dalam seleksi dan penempatan juru jual, dan dalam menguji serta mengelompokkan calon-calon perwira Angkatan Darat (Scott, 1911 a,b dalam Jewell & Siegel, 1998);
  • Sehingga pada tahun 1903, Scott menerbitkan bukunya The Theory of Advertising yang dipandang sebagai buku pertama yang membahas tentang psikologi dengan aspek pada dunia kerja (Schultz, 1982:8);
  • Tahun 1910, terbit buku yang ditulis oleh Hugo Muensterberg yang berjudul The Psychology of Industrial Efficiency (Psikologi Efisiensi Industri) karena PIO pada saat itu sangat memprihatinkan efisiensi dalam tempat kerja. Mereka yakin bahwa metode seleksi karyawan, metode pelatihan, serta strategi desain pekerjaan dan tata letak kerja yang lebih baik merupakan kunci untuk mencapai efisiensi.
  • Tahun 1911, Frederick Winslow Taylor, seorang insinyur dari Amerika pelopor Scientific Management, mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan struktul faal manusia.
  • Psikologi Differensial (psikometri: berupaya mempelajari dan mengukur gejala-gejala psikis yang khas dari seseorang), Tahun 1914, meletusnya PD I membuat kebutuhan militer mendesak pengelompokan dan penugasan personel baru ke kerja perang yang sesuai sehingga menuntut pengujian individu pada skala baru à tes intelegensi (AAT & ABT), statystical analysis, ANOVA, t-test, dll.
  • PD II lebih menantang sumber daya psikologi industri pada tantangan yang sebelumnya tidak ada. Seleksi, penempatan dan pelatihan baik sipil maupun militer, lebih besar, lebih rumit, dan lebih mendesak.
  • Barulah pada tahun 1960-an mulailah penerapan psikologi di bidang penualan berkembang. Perilaku manusia sebagai konsumen diteliti.
B.   DEFINISI DAN WAWASAN PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
  • Menurut Muensterberg (dalam Berry 1998) adalah ilmu yang memperlajari tingkah laku manusia dalam dunia kerja.
  • Munandar (2001) memberikan pengertian yang lebih rinci bahwa ilmu psikologi industri/organisasi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam peranannya sebagai tenaga kerja dan konsumen, baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan manusianya dan organisasinya.
  • PIO berhubungan dengan industri dan organisasi, baik organisasi formal (profit oriented) yang meproduksi barang dan jasa seperti perbankan, industri, perdangangan, dsb maupun organisasi non formal (nonprofit oriented) seperti halnya LSM, NGO, lembaga pemerintah, dsb.
  • Organisasi adalah sebuah sistem[1][1] yang terbuka, yaitu menerima sesuatu dari dan melepas sesuatu kepada sistem yang lain. Dalam hal ini perilaku manusia dipelajari dalam kaitan:
C.   PIO dengan keilmuan lain
·         PI/O bersama-sama dengan semua bidang khusus lain dalam psikologi mempunyai tujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik akan perilaku manusia. Fokus PI/O pada perilaku orang-orang dalam lingkungan organisasi menjadikan hal itu sebagai pembatas pembahasan dalam PI/O dibandingkan dengan cabang ilmu psikologi yang lain.
·         Selanjutnya, karena fokus tersebut PI/O juga memiliki tujuan yang sama dengan studi manajemen sbb:
·         Ø  PI/O dan Perilaku Organisasi (Organizational Behaviour/OB)
·         Perilaku organisasi adalah penerapan psikologi, sosiologi, antropologi, dan bidang-bidang yang terkait pada studi organisasi dan orang-orang yang berada di dalamnya.
·         Perilaku organisasi à menaruh tekanan yang relatif pada variabel-variabel organisasi (misal, interaksi antar anggota kelompok, pemimpin, struktur organisasi) terhadap lingkungan sosialnya.

Ø  PI/O dan Manajemen Personalia/MSDM
·         Memiliki objek studi yang sama yakni manusia sebagai tenaga kerja.
·         Perbedaan utama terletak pada kondisi di mana manusia sebagai tenaga kerja dipelajari. Dalam MSDM: bagaimana manusia sebagai tenaga kerja dapat dimanajemeni secara efektif sebagaimana tujuan utama manajemen adalah efisiensi[2][2] dan efektifitas[3][3].
·         Pada PIO lebih terpusat pada cara yang absah untuk memperoleh tenaga kerja yang memiliki ciri-ciri yang disyaratkan untuk pekerjaan tertentu.
·         Penguasaan di bidang PIO akan sangat membantu dalam tugas seorang manajer SDM. Sehingga seringkali dalam iklan mencari manajer SDM seringkali yang dibutuhkan adalah sarjana psikologi sebagai prasyaratnya.

PENGANTAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN
  1. pengertian Psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan yang dapat dilihat melalui tingkah laku. Pendidikan menurut para ahli
  1. Menurut Jhon dewey: Adalah proses pembentukan kecakapan-kecapakan fundamental secara intelektual, emosional kea rah alam manusia.
  2. Menurut Ruseu: Adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi dibutuhkan waktu dewasa.
  3. Menurut Riarkara: Adalah kemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda kea rah insani.
  4. Menurut Ahmad Manimba: Adalah bimbingan, pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Psikologi pendidikan adalah pengetahuan yang mempelajari tingkah laku-tingkah laku yang terjadi dalam proses pendidikan.
Factor-faktor pendidikan
Menurut Sutari Imam Barnadib, ada 4 macam:
  1. Tujuan yang hendak dicapai
  2. Subjek (pendidik dan anak didik yang melakukan pendidikan)
  3. Lingkungan
  4. Alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.
Tujuan pendidikan nasional dalam UU No. 2, adalah:
” Mencerdaskan pendidikan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa keda Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi luhur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki keterampilan, pengetahuan. Kesehatan dan memenuhi rasa tanggung jawab ke masyarakat dan kebangsaan serta membentuk manusia indonesia yang pancasilais utuh (paripurna)”.
Tujuan dan peran lembaga pendidikan
  1. Lembaga pendidikan keluarga berfungsi:
a.       Pengalaman pertama pada kanak-kanak
b.      Menjamin kehidupan emosional
c.       Menanamkan dasar-dasar pendidikan dan moral
d.      Meletakan dasar-dasar keagamaan
  1. Lembaga pendidikan sekolah berfungsi:
a.       Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hirarkis.
b.      Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan suatu relatif homogen.
c.       Waktu pendidikan relatof lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan.
d.      Materi/visi pendidikan lebih banyak bersifat akademis/umum.
e.       Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawatan terhadap kebutuhan yang akan datang.
  1. Lembaga pendidikan masyarakat
a.       Diselenggarakan dengan sengaja di sekolah
b.      Peserta umum, mereka yang tidak sekolah
c.       Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan jangka waktu tertentu
d.      Peserta tidak perlu homogen
e.       Ada waktu belajar dan metode formal melalui yang sistematis
f.       Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
g.      Keterampilan kerja sangat diketatkan sebagai jawaban terhadap kebutuhan peningkatan tarap hidup.
Aspek-Aspek Pendidikan

-          Pendidikan Informal
proses belajar yang relatif yang tidak disadari yang kemudian menjadi kecakapan dan sikap hidup sehari-hari.

-      Pendidikan Formal
Pendidikan yang dilakukan dengan sengaja yang bertujuan dan bahan ajar yang dirumuskan secara jelas dan diklarifikasikan secara tegas.

-       Pendidikan Non Formal
Pendidikan dilaksanakan dengan sengaja tetapi tidak memenuhi syarat untuk termasuk dalam jenjang pendidikan formal.

Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar, baik formal maupun informal, dimana di dalamnya terdapat proses interaksi antara pengajar dan siswanya.






Tidak ada komentar: