Selasa, 27 Oktober 2015

Latar belakang Psikodiagnostik dan kedudukannya dalam psikologi.


A.   Pengertian, Latar belakang Psikodiagnostik dan kedudukannya dalam psikologi.

                Psikologidiagnostik adalah study ilmiah tentang berbagai metode untuk membuat diagnostik psikologis, dalam tujuan supaya dapat memperlakukan manusia dengan lebih tepat

               Menurut sejarah, Psikologidiagnostik lahir dari kebutuhan klinis. Istilah psikodiagnostik secara eksplit mula-mula muncul oleh Hermann Rorschach menerbitkan penyelidikan dengan metode Roschach dalam lapangan psikiatri dengan judul psikodiagnostik (1921). Metode Roschach adalah suatu metode yang timbul dari kebutuhan klinis dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan klinis, yaitu untuk menemukan kelainan-kelainan psikis para penderita penyakit jiwa
B.   Jenis-jenis dan metode penelitian dalam psikodiagnostik.
Dibagi menjadi dua  yaitu metode sacara umum dan khusus. Secara umum terdapat metode observasi, angket, dan wawancara. Sedangkan secara khusus terdapat metode riwayat hidup dan test.
C.   Pengertian, klasifikasi , kelebihan dan kekurangan, alat observasi serta praktek observasi dan membuat catatan lapangan.
D.   Pengertian wawancara, jenis, kelebihan dan kekurangan, struktur wawancara, keterampilan mewawancarai dan aplikasinya.
E.    Pengertian angket jenis, kelebihan, dan kekurangan, hal-hal penting dalam angket, membuat angket sederhana.
F.    Pengertian sosiometri, manfaatnya, mengaplikasikan dan menganalisa hasilnya.
G.   Pengertian tes, sejarah, penggunaannya, macam-macam tes dan tester.
H.   Pengertian inventori, sejarah munculnya inventori, macam-macam skala dalam inventori, contoh-contoh inventori.
I.       Biografi, catatan harian, studi dokumenter dan study kasus
J.      Interpretasi psikologis, evaluasi terhadap interpretasi, jenis dan tahapan interpretasi.
Diagnosa: suatu ilmu pengetahuan untuk mengetahui, untuk mengenal hal-hal yang berhubungan dengan kejiwaan seseorang.
Prognosa: pengontrolan setelah dilakukan diagnosa, memprediksi, memberikan ramalan untuk masa yang akan datang.
- Interview: untuk menentukan kecenderungan2 perilaku saat itu.
- Tes :diadakan dengan tujuan untuk mendiagnosis berbagai macam kemungkinan melalui tes2 yang sesuai sehingga akan mendapat data/informasi mengenai potensi/gangguan client.
Herman Rorschach:
Orang pertama mengenalkan psikodiagnostik untuk memenuhi kebutuhan klinis yang bertitik tolak pada kepentingan abnormalitas melalui ink blot test.
Diagnosis “arti sempit”:
Suatu metode untuk menentukan gangguan2 psikis pada individu dengan maksud untuk memberikan treatmen (perlakuan) yang tepat sesuai gangguan yang dialami.
Administrasi: suatu kerjasama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Kegunaan Psikodiagnostik:
- klinis: untuk memeriksa, meneliti potensi pada klien (fokusnya pada usaha mendeteksi gangguan psikis). Di rumah sakit & pusat2 kesehatan mental.
- legal setting (hukum): membantu proses peradilan agar supaya permasalahan psikologis yang dialami klien bisa menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Di peradilan, LP, tempat2 rehabilitasi.
- educational, vocational selection: pemilihan jurusan, rekruitmen, pemilihan pekerjaan.
- Research setting (penelitian): merupakan pengembangan termasuk up date alat2 penelitian. Di Perguruan Tinggi.

Tujuan Psikodiagnostik:
1. Memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya; dalam aspek perkembangan intelektual, kepribadian, sosial, emosi. Dapat memahami kebutuhan individu secara optimal.
2. Mengetahui kelemahan2, keunggulan2, agar kehidupannya dapat dimaksimalkan.
3. Pemahaman terhadap individu merupakan sarana yang baik bagi keluarga untuk memberikan perlakuan yang tepat.
4. untuk penempatan pendidikan dan pekerjaan secara tepat.
5. Untuk kepentingan bimbingan konseling.
6. Sebagai bahan proses terapi bila dibutuhkan.

Kedudukan psikodiagnostik pada psikologi:
a. Psikologi differensial: membicarakan faktor2 yang menyebabkan adanya perbedaan individu dalam kelompoknya. (umur, lingkungan, pembawaan).
b. Psikologi perkembangan: membicarakan rentang kehidupan manusia. (tes inteligensi).
c. Psikologi industri: membantu dalam dalam rekruitmen, seleksi, placement.
d. Penggunaan statistik: psikodiagnostik tidak berarti apa2 tanpa statistik.

PSIKODINAMIKA: (kumpulan anlalisis dari diagnosa).
- Pemahaman mengenai dinamika kepribadian individu sangat diperlukan untuk menyusun sistematika dari hasil diagnostik yang telah dilakukan.
- Kuat lemahnya ego yang dimiliki individu:→grafis
- Kemampuan menyesuaikan diri dalam masyarakat. (BAUM, DAM, HTP)
Proses dalam psikodiagnostik:
1. Proses Informal: tanpa ada proses prosedural, tidak obyektif karena hanya mengandalkan impresi (pesan) sesaat, dan intuisi.
Jenis kesalahan:
1) Penilai:
- desas-desus: menilai melalui omongan orang lain.
- Hello efek: kesan muncul pada saat sikap yang tampak pada orang yang akan dinilai. (senyum/cemberut, dll).
- Stereotype: berhubungan dengan unsure SARA →prasangka.
- Ingin memberikan kesan sikap lunak dan penuh toleransi: akibatnya ketepatan penilaian menjadi berkurang.
- Mood (suasana hati): suasana gembira / sedih menyebabkan ketidak tepatan oleh penilai.
- Proyeksi: proses penilaian ini dilator belakangi oleh pengalaman sebelumnya.
2) Yang dinilai:
- karakteristik kepribadian orang pendiam: penuh topeng, manipulatif
- kecenderungan menampilkan kesan yang sebaik-baiknya, sikap pura-pura
3) Situasi lingkungan:
- masalah waktu pelaksanaan yang tidak tepat
- tempat pelaksanaan
- fasilitas yang tersedia (alat tes)
- polusi (suasana bisisng, udara berdebu)
2. Proses Formal: adalah segala kegiatan yang sistematis dan terarah dalam proses assessment (pengumpulan data) dengan kendali yang cukup ketat atas situasi assesmentnya sehingga diperoleh data yang obyektif.
A. Pendekatan klinis: penggaliannya melalui wawancara yang terstruktur, interview yang mendalam, observasi secara langsung, dokumen pribadi. Perlu juga diberikan tes proyektif berupa gambar. → untuk landasan program terapi.
B. Pendekatan obyektif: penggalian potensi individu menggunakan alat-alat pemeriksaan.

Metode dan Teknik Psikodiagnostik:
Dalam melakukan suatu diagnosa psikologis ada beberapa urutan kerja yang harus diperhatikan:
1. Mengumpulkan dan mendapatkan data
2. Menganalisis data.
3. Mengambil kesimpulan, meliputi deskripsi subjek beserta diagnosa dan prognosa.
Garis Besar Penggunaan Psikodiagnostik:
a. Observasi: (partisipan/non)
b. Pengumpulan bahan2 permainan (barang pribadi, puisi, gambar)
c. Riwayat hidup:
- auto anamnesa : dari dalam diri individu
- allo anamnesa : dari luar diri sendiri
d. Angket / kuesioner
e. Wawancara
f. Test

Tidak ada komentar: