Selasa, 27 Oktober 2015

PROPOSAL WIRAUSAHA



PROPOSAL WIRAUSAHA
Tentang
Usaha Karupuak Baguak Piaman
“sabana seroo...!!!”
IAIN IB.jpg
Oleh Kelompok 2 :
Yon Rizal            : 509.111
Meri Andani        :511.030
Dusriani               :511.092
Molina Rizki       :511.060
Engla Desinta      :510.012
Hadafi Haq          :510.038
Rikes Dwi Putri   :510.028
Midia Angraini   :510.057
Ahmad Huda      :510.043
Melizar                :509.......
Dosen
Hendra Satriawan, S.E
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1434 H/ 2013 M


A.    Latar Belakang
Pada zaman modern sekarang ini, kreativitas merupakan kode untuk mencapai kesuksesan. Hal-hal yang biasa dan bernilai rendah bisa disulap menjadi produk yang luar biasa dan bernilai tinggi. Dengan kreativitas semua itu bisa dicapai.
Di daerah pariaman, banyak masyarakat yang mengolah biji melinjo menjadi kerupuk kering yang dikenal dengan “karupuak baguak”. Kerupuk ini diolah dengan cara tradisional dan dipasarkan secara sederhana. Dari survey yang dilakukan, pada umumnya pedagang tidak memiliki cara lain untuk mengolah kerupuk selain menjadi kerupuk semula jadi. Kerupuk semula jadi ini bisa awet selama berbulan-bulan tanpa bahan pengawet, walaupun tidak begitu laku, pedagang tidak merasa kwatir. Bila telah digoreng dan dikemas dengan rapi tidak tembus udara, maka kerupuk ini tetap awet tanpa menggunakan bahan pengawet.
Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit. Ditemukan protein paling potensial adalah dari biji. Riset menunjukkan aktivitas antioksidan dari kandungan fenolik ini setara dengan antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune). Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan  sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif. [1]
Kandungan Gizi Emping Melinjo (100 gr) adalah 345,00 Kalori, Protein 12,00 gr, Lemak 1,50 gr, Karbohidrat 71,50 gr, Kalsium 163,00 mg, Fosfor 75,00 mg, Zat Besi 2,80 mg, Vitamin A 100,00 mg, Vitamin B1 80,00 gr ,Vitamin C 13,00 gr, Air 0,10 mg.[2]
Berdasarkan fakta tersebut, maka kerupuk dari biji melinjo ini merupakan kerupuk yang bisa awet tanpa menggunakan bahan pengawet dan memiliki konsentrasi protein tinggi yang berfungsi sebagai antioksidan yang berguna bagi tubuh. Maka dari itu, sudah saatnya bahan semula jadi ini disentuh dengan menggunakan kreativitas sehingga mampu memberikan nilai tambah terhadap produk tersebut dan menciptakan kreasi baru yang menarik dan digemari pecinta kerupuk.
1.      Visi
ü  Mengantisipasi pengangguran
ü  Melahirkan kreasi baru dan unik dari dunia kerupuk
ü  Membangun kerja sama dengan pengusaha rumah makan dan mini market
2.      Misi
ü  Serius berkreativitas dan berinovasi dalam usaha kerupuk
ü  Menciptakan strategi pemasaran yang merata
ü  Produk dapat diminati semua kalangan sesuai kreasi setiap rasa
3.      Tujuan
ü  Menciptakan produk yang berkualitas dan go nasional dengan standar pengemasan yang menarik dan rasa yang unik.
B.     Ringkasan Bisnis
1.      Profil Usaha
Nama Usaha          :  Karupuak Baguak Piaman “sabana serooo..!!!”
Jenis Usaha            :  Cemilan
Alamat                   :  Jl. Nantongga No.12 Pariaman
Tlp                         :  085274123123
2.      Gambaran Awal Usaha
Usaha ini dijalankan oleh tiga komponen. Pertama, management yang menggunakan sistem group, bertugas mengontrol, mencari relasi dan membuat keputusan serta melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif. Kedua, produsen yang terdiri dari pembuat barang sesuai ketentuan management. Ketiga, marketing yang bertugas menghantarkan produk kepada partner yang sesuai dengan intruksi tim management.
C.     Produk
1.      Gambaran Produk
Produk kerupuk produksi “Karupuak Baguak Piaman (sabana seroo...!!!)” terdiri dari berbagai rasa. Pertama, Rasa Original adalah kerupuk emping dengan rasa biasa. Kedua, rasa jagung manis yaitu dengan bumbu ekstrak jagung bakar. Ketiga, rasa ayam panggang yaitu dengan menggunakan serbuk ayam panggang. Keempat, rasa pedas (super hot) yaitu dengan bumbu serbuk cabe. Dan kerupuk ini digoreng menggunakan miyak kelapa bukan miyak sawit, guna menciptakan aroma yang khas dan dikeringkan sedemikian rupa serta di kemas menggunakan bungkus yang bermerek dan berlogo dengan standar produk pabrikan, guna menjaga kualitas dan rasa.
2.      Gambaran Persaingan
Karena jenis usaha ini merupakan usaha baru, maka persaingan untuk produk dengan jenis yang sama tidak ada. Kalaupun ada persaiangan dari produk biasa itu bisa disiasati dengan strategi pemasaran yang dimiliki.
3.      Gambaran Penjualan
Sistem marketing yang menggunakan sistem partner dan relation. Diantaranya, RM Pauh Piaman, RM Bagindo, Minimarket Singgalang, Citra Swalayan. Produk dihantar sekali seminggu dan penjualan tergantung banyaknya produk yang dipasarkan.  Partner dan relation tersebut pada umumnya telah mengembangkan usahanya dan telah memiliki lebih dari satu cabang.
D.    Analisis Swot
1.      Kekuatan
ü  Memiliki tampilan yang menarik
ü  Memiliki variasi rasa
ü  Pemasaran sistem kerjasama jangka panjang
ü  Produk lebih awet dari jenis kerupuk lain sehingga tahan lama
ü  Produk digoreng menggunakan miyak kelapa sehingga memiliki aroma khas
2.      Kelemahan
ü  Tidak semua orang mengenal kerupuk jenis ini dan tidak selalu cocok di lidah semua orang
ü  Sulitnya mengontrol kinerja karyawan sehingga perlu memilih orang yang dipercaya untuk melakukan pekerjaan baik produsen dan marketing.
ü  Bahan pokok berupa kerupuk semula jadi dijual dengan harga yang cukup tinggi, sehingga harga jualpun menjadi lebih tinggi dibanding cemilan jenis kerupuk lain.
3.      Peluang
ü  Jika relation terbangun dengan baik dan barang laku, maka penjualan pun akan memuaskan
ü  Menciptakan lapangan pekerjaan dibidang marketing
ü  Jika relation bisa menembus pasaran nasional maka berton-tonan produk akan terjual dalam sebulan (jika usaha berkembang), tidak tertutup kemungkinan go internasional.
4.      Ancaman
ü  Harga bahan baku yang mahal
ü  Sulitnya  memelihara relationship dengan pengusaha RM dan minimarket.
ü  Kurangnya daya beli masyarakat

E.     Perencanaan Keuangan
1.      Biaya tetap (Fixed cost)
ü  Kompor Hock 2 buah                         : Rp    600.000
ü  Panci berukuran besar                         : Rp    500.000
ü  Bejana, Sendok, dll[3]                           : Rp    500.000
ü  Terpal                                                  : Rp    100.000
ü  Keranjang motor                                 : Rp    400.000
ü  TOTAL FIXED COST                    : Rp  2.100.000

2.      Biaya variabel bulanan (Variable cost)
ü  Gaji karyawan 2 orang (produsen)      : Rp 1.200.000
ü  Gaji karyawan (markrting)[4]                 : Rp    700.000
ü  Emping melinjo kering 100 kg[5]           : Rp 4.000.000
ü  Miyak goreng kelapa                           : Rp    500.000
ü  Resep (bumbu aneka rasa)                  : Rp    750.000
ü  Biaya cetak Kemasan                          : Rp    500.000
ü  Biaya lainnya (termasuk BBM mkt)   : Rp 1.000.000
ü  TOTAL VARIABLE COST           : Rp 8.650.000

3.      Total biaya
ü  Total biaya tetap                                 : Rp 2.100.000
ü  Total biaya bulanan                             : Rp 8.650.000
ü  TOTAL COST                                  : Rp 10.750.000
4.      Daftar harga (@ 50 gr)
ü  Rasa original                                       : Rp        7.500
ü  Rasa jangung manis                            : Rp        7.500
ü  Rasa ayam panggang                          : Rp        7.500
ü  Rasa super hot (pedas)                        : Rp        7.500

5.      Pendapatan
ü  Pendapatan mingguan, masing relation didistribusikan 25 bungkus tiap rasa, jadi total 100 bungkus, ke empat relation menjadi 400 bungkus.
ü  Pendapatan bulanan, yakni selama lima kali distribusi ke empat ralation tersebut, jumlah keseluruhannya adalah 2.000 bungkus.
ü  Yaitu :
o   Pendapatan mingguan : Rp 7.500 X 400    = Rp   3.000.000
o   Pendapatan bulanan    : Rp 7.500 X 2.000 = Rp 15.000.000
6.      Perhitungan harga
ü  Harga pokok/ biaya variable                                       =: Rp 5.900.000
ü  Harga per bungkus      : Rp 10.750.000/2.000            =: Rp  5.375 à 5.500
ü  Laba yang diinginkan : Rp 7.500 – 5.500                  =: Rp  2.000
7.      Analsis titik impas
ü  BEP= =  = 5.375 bungkus
ü  Berarti akan BEP dalam = 5.375/2.000 = 2,6875 bulan
8.      Sumber investasi
Karena usaha ini dijalankan secara bersama, untuk tahap awal merupakan dana pribadi yang berasal dari dana keluarga sesuai dengan kesepakatan dan keputusan tim management yaitu sbb:
Usaha ini dimanagemen oleh 4 orang[6] @ 3.000.000 = Rp 12.000.000
F.      Penutup
1.      Antisipasi masa depan
Karena motor penggerak dari usaha ini terdiri dari tiga unsur, maka diperlukan tiga tindakan pula. Pertama, untuk produsen dipilih orang terdekat atau anggota keluarga dari tim management. Kedua, marketing adalah orang yang bisa dipercaya dan profesional, untuk jangka pendek disepakati dari salah seorang tim management. Ketiga, guna membina relation yang telah terjalin, maka akan diberikan bonus persenan diluar kesepakatan jika produk terjual sesuai target dan guna membuka relation baru, tim management harus giat melobi para usahawan yang bergerak dibidang minimarket dan rumah makan. Segala resiko usaha bangkrut, disepakati di awal memulai usaha.
2.      Kesimpulam
Mengingat usaha ini memiliki nilai kreatif dan inovatif maka usaha ini memiliki peluang untuk berkembang, modal yang tidak begitu besar, dan sistem yang sederhana, maka usaha ini bisa dijalankan oleh para pemula. Kunci keberhasilan usaha ini adalah pada sistem pemasaran. Jika usaha berjalan sesuai perhitungan maka modal akan kembali dalam kurang lebih dua bulan.













Lampiran
1465279_552127208198321_764318809_n.jpg1475936_552134571530918_1180714774_n.jpg
1393217_552128421531533_1221429835_n.jpg1426742_552314794846229_1274711302_n.jpg


[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Melinjo
[2] http://www.slideshare.net/titannet3/analisis-usaha-industri-emping-melinjo
[3] Peralatan lainnya (peralatan masak umunya) disediakan oleh produsen
[4] Belum termasuk BBM (dikontrol tim management)
[5] 100 kg=100.000 gr à 100.000/2.000 (bungkus)=50 gr (satu bungkus)
[6] Sisa dana disimpan sebagai khas usaha.

Tidak ada komentar: