PROPOSAL WIRAUSAHA
Tentang
Usaha Karupuak
Baguak Piaman
“sabana seroo...!!!”

Oleh Kelompok 2 :
Yon Rizal :
509.111
Meri Andani :511.030
Dusriani :511.092
Molina Rizki :511.060
Engla Desinta :510.012
Hadafi Haq :510.038
Rikes Dwi Putri :510.028
Midia Angraini :510.057
Ahmad Huda :510.043
Melizar :509.......
Dosen
Hendra Satriawan,
S.E
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1434 H/ 2013 M
A.
Latar
Belakang
Pada zaman
modern sekarang ini, kreativitas merupakan kode untuk mencapai kesuksesan.
Hal-hal yang biasa dan bernilai rendah bisa disulap menjadi produk yang luar
biasa dan bernilai tinggi. Dengan kreativitas semua itu bisa dicapai.
Di daerah
pariaman, banyak masyarakat yang mengolah biji melinjo menjadi kerupuk kering
yang dikenal dengan “karupuak baguak”. Kerupuk ini diolah dengan cara
tradisional dan dipasarkan secara sederhana. Dari survey yang dilakukan, pada
umumnya pedagang tidak memiliki cara lain untuk mengolah kerupuk selain menjadi
kerupuk semula jadi. Kerupuk semula jadi ini bisa awet selama berbulan-bulan
tanpa bahan pengawet, walaupun tidak begitu laku, pedagang tidak merasa kwatir.
Bila telah digoreng dan dikemas dengan rapi tidak tembus udara, maka kerupuk
ini tetap awet tanpa menggunakan bahan pengawet.
Penelitian yang
sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya
berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal
bebas yang menjadi penyebab berbagai
macam penyakit. Ditemukan protein paling potensial adalah dari biji. Riset
menunjukkan aktivitas antioksidan dari kandungan fenolik ini setara dengan antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune). Selain itu melinjo
juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai
sebagai pengawet alami makanan sekaligus
obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya
potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif. [1]
Kandungan
Gizi Emping Melinjo (100 gr) adalah 345,00 Kalori, Protein 12,00 gr, Lemak 1,50
gr, Karbohidrat 71,50 gr, Kalsium 163,00 mg, Fosfor 75,00 mg,
Zat Besi 2,80 mg, Vitamin A 100,00 mg, Vitamin B1 80,00 gr ,Vitamin C 13,00 gr,
Air 0,10 mg.[2]
Berdasarkan
fakta tersebut, maka kerupuk dari biji melinjo ini merupakan kerupuk yang bisa
awet tanpa menggunakan bahan pengawet dan memiliki konsentrasi protein tinggi
yang berfungsi sebagai antioksidan yang berguna bagi tubuh. Maka dari itu,
sudah saatnya bahan semula jadi ini disentuh dengan menggunakan kreativitas
sehingga mampu memberikan nilai tambah terhadap produk tersebut dan menciptakan
kreasi baru yang menarik dan digemari pecinta kerupuk.
1.
Visi
ü Mengantisipasi pengangguran
ü Melahirkan kreasi baru dan unik dari dunia kerupuk
ü Membangun kerja sama dengan pengusaha rumah makan dan mini market
2.
Misi
ü Serius berkreativitas dan berinovasi dalam usaha kerupuk
ü Menciptakan strategi pemasaran yang merata
ü Produk dapat diminati semua kalangan sesuai kreasi setiap rasa
3.
Tujuan
ü Menciptakan produk yang berkualitas dan go nasional dengan standar
pengemasan yang menarik dan rasa yang unik.
B.
Ringkasan
Bisnis
1.
Profil
Usaha
Nama Usaha : Karupuak Baguak
Piaman “sabana serooo..!!!”
Jenis Usaha : Cemilan
Alamat : Jl.
Nantongga No.12 Pariaman
Tlp :
085274123123
2.
Gambaran
Awal Usaha
Usaha
ini dijalankan oleh tiga komponen. Pertama, management yang menggunakan sistem
group, bertugas mengontrol, mencari relasi dan membuat keputusan serta
melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif. Kedua, produsen yang terdiri dari
pembuat barang sesuai ketentuan management. Ketiga, marketing yang bertugas
menghantarkan produk kepada partner yang sesuai dengan intruksi tim management.
C.
Produk
1.
Gambaran
Produk
Produk
kerupuk produksi “Karupuak Baguak Piaman (sabana seroo...!!!)” terdiri dari
berbagai rasa. Pertama, Rasa Original adalah kerupuk emping dengan rasa biasa.
Kedua, rasa jagung manis yaitu dengan bumbu ekstrak jagung bakar. Ketiga, rasa
ayam panggang yaitu dengan menggunakan serbuk ayam panggang. Keempat, rasa
pedas (super hot) yaitu dengan bumbu serbuk cabe. Dan kerupuk ini digoreng
menggunakan miyak kelapa bukan miyak sawit, guna menciptakan aroma yang khas
dan dikeringkan sedemikian rupa serta di kemas menggunakan bungkus yang
bermerek dan berlogo dengan standar produk pabrikan, guna menjaga kualitas dan
rasa.
2.
Gambaran
Persaingan
Karena
jenis usaha ini merupakan usaha baru, maka persaingan untuk produk dengan jenis
yang sama tidak ada. Kalaupun ada persaiangan dari produk biasa itu bisa
disiasati dengan strategi pemasaran yang dimiliki.
3.
Gambaran
Penjualan
Sistem
marketing yang menggunakan sistem partner dan relation. Diantaranya, RM Pauh
Piaman, RM Bagindo, Minimarket Singgalang, Citra Swalayan. Produk dihantar
sekali seminggu dan penjualan tergantung banyaknya produk yang dipasarkan. Partner dan relation tersebut pada umumnya
telah mengembangkan usahanya dan telah memiliki lebih dari satu cabang.
D.
Analisis
Swot
1.
Kekuatan
ü Memiliki tampilan yang menarik
ü Memiliki variasi rasa
ü Pemasaran sistem kerjasama jangka panjang
ü Produk lebih awet dari jenis kerupuk lain sehingga tahan lama
ü Produk digoreng menggunakan miyak kelapa sehingga memiliki aroma
khas
2.
Kelemahan
ü Tidak semua orang mengenal kerupuk jenis ini dan tidak selalu cocok
di lidah semua orang
ü Sulitnya mengontrol kinerja karyawan sehingga perlu memilih orang
yang dipercaya untuk melakukan pekerjaan baik produsen dan marketing.
ü Bahan pokok berupa kerupuk semula jadi dijual dengan harga yang
cukup tinggi, sehingga harga jualpun menjadi lebih tinggi dibanding cemilan
jenis kerupuk lain.
3.
Peluang
ü Jika relation terbangun dengan baik dan barang laku, maka penjualan
pun akan memuaskan
ü Menciptakan lapangan pekerjaan dibidang marketing
ü Jika relation bisa menembus pasaran nasional maka berton-tonan
produk akan terjual dalam sebulan (jika usaha berkembang), tidak tertutup
kemungkinan go internasional.
4.
Ancaman
ü Harga bahan baku yang mahal
ü Sulitnya memelihara
relationship dengan pengusaha RM dan minimarket.
ü Kurangnya daya beli masyarakat
E.
Perencanaan
Keuangan
1.
Biaya
tetap (Fixed cost)
ü Kompor Hock 2 buah :
Rp 600.000
ü Panci berukuran besar :
Rp 500.000
ü Bejana, Sendok, dll[3] : Rp 500.000
ü Terpal :
Rp 100.000
ü Keranjang motor :
Rp 400.000
ü TOTAL FIXED COST : Rp 2.100.000
2.
Biaya
variabel bulanan (Variable cost)
ü Gaji karyawan 2 orang (produsen) :
Rp 1.200.000
ü Gaji karyawan (markrting)[4] : Rp 700.000
ü Emping melinjo kering 100 kg[5] : Rp 4.000.000
ü Miyak goreng kelapa :
Rp 500.000
ü Resep (bumbu aneka rasa) :
Rp 750.000
ü Biaya cetak Kemasan :
Rp 500.000
ü Biaya lainnya (termasuk BBM mkt) :
Rp 1.000.000
ü TOTAL VARIABLE COST : Rp 8.650.000
3.
Total
biaya
ü Total biaya tetap :
Rp 2.100.000
ü Total biaya bulanan :
Rp 8.650.000
ü TOTAL COST : Rp 10.750.000
4.
Daftar
harga (@ 50 gr)
ü Rasa original :
Rp 7.500
ü Rasa jangung manis :
Rp 7.500
ü Rasa ayam panggang :
Rp 7.500
ü Rasa super hot (pedas) :
Rp 7.500
5.
Pendapatan
ü Pendapatan mingguan, masing relation didistribusikan 25 bungkus
tiap rasa, jadi total 100 bungkus, ke empat relation menjadi 400 bungkus.
ü Pendapatan bulanan, yakni selama lima kali distribusi ke empat
ralation tersebut, jumlah keseluruhannya adalah 2.000 bungkus.
ü Yaitu :
o
Pendapatan
mingguan : Rp 7.500 X 400 = Rp
3.000.000
o
Pendapatan
bulanan : Rp 7.500 X 2.000 = Rp 15.000.000
6.
Perhitungan
harga
ü Harga pokok/ biaya variable =: Rp 5.900.000
ü Harga per bungkus : Rp
10.750.000/2.000 =: Rp 5.375 à 5.500
ü Laba yang diinginkan : Rp
7.500 – 5.500 =: Rp 2.000
7.
Analsis
titik impas
ü BEP=
=
= 5.375 bungkus


ü Berarti akan BEP dalam = 5.375/2.000 = 2,6875
bulan
8.
Sumber
investasi
Karena
usaha ini dijalankan secara bersama, untuk tahap awal merupakan dana pribadi
yang berasal dari dana keluarga sesuai dengan kesepakatan dan keputusan tim
management yaitu sbb:
Usaha ini
dimanagemen oleh 4 orang[6]
@ 3.000.000 = Rp 12.000.000
F.
Penutup
1.
Antisipasi
masa depan
Karena
motor penggerak dari usaha ini terdiri dari tiga unsur, maka diperlukan tiga
tindakan pula. Pertama, untuk produsen dipilih orang terdekat atau anggota
keluarga dari tim management. Kedua, marketing adalah orang yang bisa dipercaya
dan profesional, untuk jangka pendek disepakati dari salah seorang tim
management. Ketiga, guna membina relation yang telah terjalin, maka akan
diberikan bonus persenan diluar kesepakatan jika produk terjual sesuai target
dan guna membuka relation baru, tim management harus giat melobi para usahawan
yang bergerak dibidang minimarket dan rumah makan. Segala resiko usaha
bangkrut, disepakati di awal memulai usaha.
2.
Kesimpulam
Mengingat
usaha ini memiliki nilai kreatif dan inovatif maka usaha ini memiliki peluang
untuk berkembang, modal yang tidak begitu besar, dan sistem yang sederhana,
maka usaha ini bisa dijalankan oleh para pemula. Kunci keberhasilan usaha ini
adalah pada sistem pemasaran. Jika usaha berjalan sesuai perhitungan maka modal
akan kembali dalam kurang lebih dua bulan.
Lampiran




[1]
http://id.wikipedia.org/wiki/Melinjo
[2]
http://www.slideshare.net/titannet3/analisis-usaha-industri-emping-melinjo
[3]
Peralatan lainnya (peralatan masak umunya) disediakan oleh produsen
[4]
Belum termasuk BBM (dikontrol tim management)
[5]
100 kg=100.000 gr à
100.000/2.000 (bungkus)=50 gr (satu bungkus)
[6]
Sisa dana disimpan sebagai khas usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar