Selasa, 27 Oktober 2015

SABAR DAN SYUKUR



Nama  : Yon Rizal
Nim     : 509.111
SABAR & SYUKUR
A.    Sabar (As Shabru)

Qs : ali imran, 200
Wahai orang orang yang beriman, sabarlah kalian dan saling bersabarlah.

Qs : An nahl,126-127
Dan apabila kalian semua bersabar maka itu lebih baik bagi orang orang yang sabar, dan sabarlah, dan tidaklah kesabaranmu itu kecuali bersama allah.

Pandangan kaum sufi tentang sabar merupakan sisi yang penting dalam memperbaiki kendala kejiwaan, dan sabar pada hakikatnya merupakan sikap berani dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang bersifat mental dan juga bersifat akal. Sabar merupakan sikap utama adalah kehidupan akhlak dan akan memberikan keutamaan dalam segala bidang kehidupan, sabar dalam ibadah, sabar dalam menuntut ilmu, sabar dalam pekerjaan, sabar dalam komunikasi sesama manusia, sabar dalam kondisi kesehatan, sabar dalam cinta, sabar ketika membenci, sabar dalam kenikmatan dan penderitaan, dan sesungguhnya latihan sabar untuk sabar merupakan sumber keutamaan dalam dinia akhlak.

Menurut al kharraz : sabar adalah sebuah isim yang memiliki makna makna lahir dan batin.
1.      Sabar dalam melaksanakan perintah perintah allah dalam segala kondisi.
2.      Sabar dalam menjauhi segala larangan allah dan mencegah terhadap apa yang menjadi kecendrungan jiwanya yang tidak diridhai oleh allah.
3.      Sabar untuk melakukan sunnah dan perbuatan-perbuatan yang mengandung kebaikan.
4.      Sabar batin, sabar untuk menerima kebenaran yang datang dari siapapun yang mengajakmu untuk kebaikan, lantas ia menerimanya.



Qs : al anfal, 65
Jika ada dua puluh yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh, dan jika ada dua ratus orang yang sabar diantara kamu akan mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir.

B.     Syukur (Asy Syukur)

Qs : ibrahim, 7
Jika kalian semua bersyukur, niscaya aku akan menambah nikmat kepada kalian.
Hakikat syukur bagi ahli tahqiq adalah mengakui nikmat yang diberikan oleh allah secara tawadu’. Atas dasar ini allah swt mensifati dirinya dengan asy syukr yang bermakna bahwa allah member pahala hambanya yang selalu bersyukur lalu pahala dari syukur itu disebaut dengan syakur. Bias juga dikatakan bahwa hakikat dari syukur itu adalah memuji kepada orang yang berbuat baik, dengan menyebut kebaikannya, lalu orang yang berbuat baik itu bersyukur kepada allah swt.
Al kharraz, syukur itu terbagi menjadi tiga bagian
  1. Syukur dengan hati, mengetahui bahwa nikmat itu berasal dari allah, bukan dari selain Nya
  2. Syukur dengan lisan, dengan mengucapkan puji syukur
  3. Syukur dengan jasmani, mempergunakan jasmaniah tidak kepada kemaksiatan.
Pemikiran yang sangat mendalam tentang syukur yaitu, sebenarnya orang yang bersyukur kepada allah swt atas nikamt-Nya, ia akan selalu berada dalam ketenangan jiwa dan selalu mewmiliki sifat al-ghibthah (ingain kaya dengan tidak iri terhadap nikmat yang berada di tangan orang lain).

Tidak ada komentar: