Selasa, 27 Oktober 2015

PERKEMBANGAN JIWA AGAMA PADA MANUSIA



PERKEMBANGAN JIWA AGAMA PADA MANUSIA

Perkembangan agama pada manusia sangat dramatis dan terjadi perubahan-perubahan secara terus menerus. Segala bentuk perubahan mempengaruhi perkembangan dan perubahan jiwa agama pada manusia. Untuk memahami hal tersebut manusia sepanjang hayatnya di bagi jadi tiga kelompok yakni anak-anak, remaja, dan dewasa.
A.      Anak-anak

Anak-anak dalam perkembangan jiwa agama mereka dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Mereka mendengar atau mengenal kata tuhan dari apa yang diucapkan oleh orang dewasa yang pada mulanya diterima dengan sikap acuh. Setelah mereka melihat rasa kagum dan takut kepada tuhan yang diperlihatkan oleh orang dewasa, maka timbul kesadaran pada mereka.

Ernest Harms membagi tingkatan jiwa agama pada anak-anak yakni :
1.       Tingkat dongeng (3-6)
Dipengaruhi oleh fantasi dan emosi. Sejalan dengan intelektual yang ada dan mengatakan kalau tuhan dapat rasakan dengan inderawi.
2.       Tingkat realistis (anak usia sekolah)
Pemahaman juga dipengaruhi dengan tingkat emosi mereka. Pengertian agama dipengaruhi oleh lambaga-lembaga keagamaan yang mereka ikuti dan merasa senang dengan lembaga tersebut.
3.       Tingkat individu
Disini agama menjadi pemahaman individu yang dibagi dengan tiga kelompok :
a.       Pemahaman konservatif dan konvensional, terpengaruhi oleh fantasi serta factor luar.
b.      Pemahaman murni, pemahaman yang tidak di pengaruhi oleh fantasi dan serta factor luar.
c.       Pemahaman humanistic, dimana pemahaman agama anak di ikut sertakan dalam kemanusiaan. Perubahan ini dipengaruihi secara internal dan eksternal.

B.      Remaja

Pada remaja rasa keinginan seks nya meningkat sehinbgga apa yang dilakukan nya adalah yang selalu bertolak belaknga dengan agama sehingga rasa bersalah muncul dan kembali kepada tuhannya. Pemikiran remaja juga terpengaruh oleh filosof. Ia mulai melibatkan alam dengan tuhan, pengaturan alam dan kesempurnaan alam dengan tuhan, ini dapat dilihat pada remaja akhir.        
Mengenai surge dan neraka, remaja mempunyai konsep yang berbeda dengan anak-anak, kalau anak-anak mengatakan surge dan neraka adalah suatu yang dapat dinikmati dengan inderawi, maka pada remaja surge dan neraka itu adalah pembalasan dan keadilan tuhan. Malaikat dan setan juga berbeda, menurut remaja malaikat dan setan adalah suatu hal yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan baik maupun buruk. Pengertian konsep mati juga berbeda, menurut remaja mati adalah kejadian umum yang terjadi pada setiap manusia.

Al maligy membagi kepercayaan pada remaja pada empat bagian yaitu :
1.       Percaya ikut-iktan (taqlid)
2.       Percaya dengan kesadaran
3.       Ragu-ragu terhadap agama
4.       Tidak percaya sama sekali atau nyartis bersikap ateis.
Raymond G. Kuhlen mengatakan bahwa kehidupan beragama pada remaja dipengaruhi oleh tingkat kematangan. Hal ini didasarkanya pada penelitiannya pada 547 remaja di amerika yang membedakan usia-usia mereka yakni 12, 15, 18 tahun.
C.      Orang dewasa dan lanjut usia

Jalaluddin mengemukakan cirri-ciri agama pada dewasa, yaitu :
1.       Tidak ikut-ikutan
2.       Bersifat realisistis
3.       Bersikap positif
4.       Tingkat keagamaan didasarkan pada pertimbangan dan tanggung jawab.
5.       Bersikap lebih terbuka dan wawasan lebih luas.
6.       Bersifat lebih kritis terhadap materi agama.
7.       Sikap keagamaan cenderung pada kepribadian.
8.       Adanya hubungan antara sikap agama dengan kepentingan sosial.
Paul B. Marves dan Robert W. Crapps mengemukakan bahwa orang lanjut usia membawa nilai dari masa lampau yang lebih konservatif, mereka makin susah belajar.
Hayati Nizar juga megemukakan kalau minat agama orang lanjut usia dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil mereka.                      

Tidak ada komentar: