Selasa, 27 Oktober 2015

MOTIVASI BERAGAMA PADA MANUSIA



MOTIVASI BERAGAMA PADA MANUSIA

Yang dimaksudkan disini adalah fenomena yang mendorong seseorang berprilaku agama, atau sebab-sebab dia tunduk dan patuh pada sesuattu atau tuhan yang diyakininya. Para ahli yang mempelajari agama-agama mengumukakan proses berketuhanan tersebut mulai dari dinamisme, animisme, politeisme, dan monoteisme. Pada semua keyakinan agama ada dua istilah yang banyak digunakan yaitu sacral dan profan. Sacral yang berisikan unsure khusus pemikiran agama atau sesuatu yang suci, sementara profane adalah hal-hal yang dilekatkan pada keyakinan agama atau bentuk hubungan-hubungan antara satu dengan lainnya, ternasuk dengan yang sacral. Berikut di kemukakan factor-faktor yang mempengaruhi manusia berprilaku agama.
A.      Factor frustasi
Abraham Maslow dalam Goble, Frank G (1987 : mengemukakan bahwa ada enam jenis kebutuhan psikologis manusia dalam m,engarungi kehidupan, yaitu : rasa aman, kasih sayang, penghargaan, aktualisasi diri, rasa ingin tahu, estetika.
Pada masyarakat primitive dengan keperayaan yang dinamisme, animisme, yang meyakini bahwa ada roh-roh yang memelihara alam biasanya frustasi mereka berkaitan dengan alam.pada masyarakt modern ada yang disebut dengan pseudo religious atau agama palsu. Agama ini hanya bayangan dalam kepala pemeluknya misalnya materialisme.
B.      Factor sosial
Adalah pengaruh sosial terhadap keyakinan agama seseorang. Interaksi sosial yang mempengaruhi keyakinan dan perilaku keagamaan individu diantaranya adalah sugesti yang dimulai dengan proses imitasi.
Imitasi adalah peniruan dimana individu meniru uapan atau perilaku orang disekitarnya. Dengan menirukan lingkungan sosial tersebut menjadi sugesti di dalam dirinya untuk meyakini dan berprilaku agama.
Terdapat kritikan terhadap penggunaan sugesti dalam mendukung ajaran agama, karena bertentangan dengan etika. Tetapi sugesti disini tanpa didahuluui oleh hipnotis.
C.      Factor intelektual
Seorang ahli yang bernama Clark mengatakan bahwa sumber agama adalah tunggal atau terdapat satu yang dominan. Pendapat para ahli yang dapat dikategorikan dalam teori ini adalah : teori Thomas an Aquino dalam bukunya The Christian Faith and On Religion : Speehes to Its Cultured Despisert, yang disingkat Speehes on Religion, berpendapat bahwa sumber agama adalah berpikir. Manusia bertuhan karena manusia menggunakan kemampuan berpikirnya. Kehidupan beragama merupakan refleksi dari kehidupan berpikir itu sendiri. Pendapat demikian masih mendapat tempat sampai sekarang, utamanya oleh para ahli yang mendewakan rasio yang menganggap berpikir sebagai satu-satunya sumber agama. Pendapat hampir senada diungkapkan oleh Frederik Hegel yang berpendapat bahwa agama merupakan hal-hal atau persoalan yang berhubungan dengan pikiran.
D.      Factor fitrah
Manusia sebagai khalifah di bumi telah dibekali dengan potensi, salah satunya adlah potensi beragama. Fitrah beragama dalam diri manusia merupakan naluri yang menggerakan hatinya untuk melakukan perbuatan suci yang diilhami oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Kebutuhan manusia tidak hanya bersifat material saja, tapi pada diri manusia juga terdapat semacam keinginan dan kebutuhan yang bersifat universal. Kebutuhan ini melebihi kebutuhan-kebutuhan lainnya, bahkan mengatasi akan kekuasaan. Keinginan tersebut merupakan kebutuhan kodrati, berupa keinginan untuk mencintai dan dicintai Tuhan.

Buku referensi : psikologi agama oleh Prof. DR. Hayati Nizar
                                : ilmu jiwa agama oleh Sururin, M.Ag.

Tidak ada komentar: