Selasa, 27 Oktober 2015

MODEL MODEL MEMORI



MODEL MODEL MEMORI
A.    Model memori jangka pendek dan jangka panjang
Pada tahun 1968 atkinson dan shiffrin, mengajukan model memori menurut tahapan pemrosesan informasi. Model ini menekankan pada ingatan jangka pendek (STM) dan ngatan jangka panjang (LTM) di dalam sistem ingatan manusia.


                                                                                    Masukan Informasi                                                                                     












Rusak, Terhalang, atau Hilang di IJPJ
 
 














Pengulangan informasi di dalam ingatan atau dapat juga disebut aktifitas mengingat-ingat kembali apa yang baru saja diterima oleh pikiran (rehearsal) memiliki dua fungsi
1.      Untuk memelihara atau mempertahankan informasi di dalam ingatan jangka pendek
2.      Memindahkan informasi dari ingatan jangka pendek kedalam ingatan jangka panjang.
Pengendalian yang lain ialah coding (pemberian kode), melibatkan pengambilan informasi yang sesuai.
a.       Reaksi terhadap model STM dan LTM
Proses lupa yang terjadi pada ingatan jangka pendek disebabkan oleh kerusakan informasi (decay) di dalamnya, sementara pada ingatan jangka panjang, lupa terjadi karena gangguan atau terhalang oleh informasi lain (interference).
b.      Ingatan aktif sebagai lawan ingatan pasif
Ingatan aktif (working memory), tidak hanya menunjuka pada pemrosesan peristiwa-peristiwa yang kini terjadi, tetapi juga aktifitas-aktifitas dan perhitungan-perhitungan yang didasarkan pada informasi yang berasal dari ingatan jangka panjang. Informasi yang disimpan di dalam memori jangka panjang yang tidak diperlukan atau tidak diaktifkan bagi ugas pada waktu itu disebut ingatan tidak aktif (inactive memory).
B.     Model Tingkat Pemrosesan Informasi
Teori ini mengusulkan bahwa orang dapat menganalisis informasi menurut cara-cara yang berbeda dari proses yang paling dangkal hngga proses yang paling dalam mengenai bahan dan informasi akan mengarah pada penyimpanan yang lebih parmanen di dalam ingatan. Jika stimulus dianalisis pada tingkatan yang lebih dangkal (shallow level), rekaman pada ingatan akan segera rusak atau mungkin lupa. Jika stimulus dianalisis pada tingkat yanf lebih dalam(deeper level), berkas ingatan akn menjadi lebih lama atau tetap ada. Pemrosesan infrmasi pada tingkat yang lebih dalam akan meningkatkan kinerja penggali kembali informasi di dalam ingatan (recall). Hal ini disebabkan oleh adanya karekteristik yang menonjol (distinctiveness) dan pemerincian (elaboration). Maksudnya ialah seberapa jauh suatu stimulus berbea dengan simulus lain di dalam berkas atau sistem ingatan seseorang.

C.     Model ingatan episodik dan ingatan semantik oleh endel tulving :matlin,1989
Ingatan episodik menyipan informasi mengenai kejadian-kejadian dan hubungan masing-masing kejadian itu, ia berhubungan dengan hal-hal yang bersifat temporer dan perubahan-perubahan peristiwa.
Ingatan sematik merupakan pengetahuan yang terorganisasi mengenai segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan. Ia berisikan susunan pengetahuan yang bersfat lebih konstan atau hampir tidak berubah disepanjang waktu.[1]


[1] Prof. Dr. Suharman, M. S. Psikologi Kognitif. srikandi. 2005. Surabaya. Hal 67-77

Tidak ada komentar: